Ticker

6/recent/ticker-posts

Makam Keramat Gunung Tumenggung di Dusun Sukahayu Desa Girimukti Kecamatan Sumedang Utara

Sampurasun
Mugi tansah pinaringan rahayu sagung dumadi

Menyelusuri makam-makam leluhur Sumedang dan silsilahnya, selain memberikan informasi akan leluhurnya juga mengedukasi sejarah kepada masyarakat umum dan keturunannya. 


Lokasi makam keramat Dalem Tumenggung, berada di Gunung Tumenggung Dusun Sukahayu Desa Girimukti Kecamatan Sumedang Utara.
 
Nisan makamnya Dalem Tumenggung alias Dalem Demoeng Koetamaya alias Dalem Demang Galunggung di Pasir Gunung Tumenggung terbuat dari batu nisan pahatan tradisional dari batuan biasa. Umumnya orang menyebutnya dengan sebutan makam keramat Gunung Tumenggung. Di depan makam Dalem Tumenggung ada juga dua yaitu makam isterinya. 

Awalnya saya mengira Dalem Tumenggung alias Dalem Demoeng Koetamaya berasal dari Pajajaran, namun setelah saya mengetahui dari referensi sekunder yaitu berdasarkan catatan Sejarah Galuh Salawenagara Banjar Ciamis disebutkan bahwa Kiyai Aria Rangga Pati atau Sunan Pager Barang salah satu putranya Prabu Geusan Ulun Raja Sumedang antara 1580-1608 Masehi, memperisteri putri Haur Kuning putrinya Prabu Jayaningrat putera dari Prabu Ningratwangi, Raja Galuh Sunda yang beribukota di Galuh Salawe Pangauban di Cimaragas Ciamis antara 1423-1528 masehi. 1)

Namun versi dari wawacan Parakanmuncang menerangkan isterinya Sunan Pager Barang atau Kiyai Aria Rangga Pati yaitu nyimas Raraswati putrinya Batara Wastoe Hajoe Galunggung di masa Prabu Haur Kuning, Raja Galuh Galuh Salawe Pangauban di Cimaragas Ciamis yang berkuasa antara 1540-1575 Masehi. 2)

Kiyai Aria Rangga Pati atau Sunan Pager Barang diantara anaknya, yaitu : 
- Anak Pertama Dalem Tumenggung alias Dalem Demoeng Koetamaya alias Dalem Demang Galunggung 
- Anak ke dua perempuan atau dalem isteri yang diperisteri oleh Raden Anggawangsa anak dari Santowan Wirakusumah Dalem Pagaden Subang putra ketiga Pangeran Santri dan Nyimas Satyasih alias Ratu Pucuk Umun Sumedanglarang alias Ratu Inten Dewata.
- Dan anak lainnya yang menurunkan ke Haur Kuning Kecamatan Paseh.  

Selanjutnya Dalem Tumenggung alias Dalem Demoeng Koetamaya alias Dalem Demang Galunggung, memunyai anak yaitu : 
1. Dalem Ki Samaita atau Dalem Ngabehi Somahita alias  Sareupeun Cibeuti alias Dalem Wiratanoebaja Umbul Sindangkasih atau Wiratanoebaja 1, Bupati Parakanmuncang ke 1.
2. Dalem Wiratanoebaya Tjimande atau Dalem Wiratanubaya 2 Bupati Parakanmuncang ke 2, yang dimakamkan di Bujil.
3. Dalem Ngabehi Cucuk atau Sareupeun Mananggel.

Salam Santun


Referensi :
1) Sunan Pager Barang adalah anak Prabu Geusan Ulun keluaran dari pesantren yang mengembangkan ilmu keagamaannya yang telah didapatkannya di pesantren ke Kerajaan Galuh. Setelah sampai di Kerajaan Galuh, Sunan Pager Barang melamar ikut bekerja di Kerajaan Galuh meskipun menjadi seorang pelayan. Sunan Pager Barang diterima sebagai pelayan dan memelihara kuda kepunyaan raja Galuh Prabu Jaya Ningrat.


Setelah lama bekerja, Sunan Pager Barang tidak terlepas dari perhatian raja Galuh yang menurut penilaiannya ia termasuk orang yang pintar dan jujur, tak lepas pula puterinya raja Galuh memperhatikan ketampanannya kepada Sunan Pager Barang sampai pada akhirnya menaruh hati padanya. Atas ijin dari raja Galuh, Sunan Pager Barang menikah dengan puterinya yang bernama Haur Kuning. Setelah menikah Sunan Pager Barang ditugaskan untuk mengembangkan agama Islam ke daerah timur dari Kerajaan Galuh, yaitu ke daerah Panglanjan, sekarang Langkapsari Kecamatan Banjarsari.

Melihat kecocokan antara masa pemerintahan Prabu Geusan antara 1580-1608 Masehi dan kedatangan putranya Prabu Geusan yaitu Sunan Pager Barang alias Kiyai Aria Rangga Pati ke Galuh Salawe Pangauban di Cimaragas Ciamis adalah di masa Prabu Haur Kuning dari Talaga, Raja Galuh Salawe Pangauban Ciamis yang ditugaskan menjadi Raja Galuh Pangauban antara 1535-1579 Masehi, karena Keraton tenggelam berubah menjadi Rawa Lakbok akibat peristiwa banjir  besar galugu akibat bobolnya tanggul sungai Serayu. Musyawarah antara Sunda Galuh dan Syekh Sarif Demak dilaksanakan di keraton Ciburang Maniis. ~ Situs Makam Garusela Kecamatan Cisaga Kabupaten Ciamis (Suatu Tinjauan Sejarah tentang Hubungan Garusela dengan Sumedang dalam Penyebaran Agama Islam Abad ke-17), Oleh: Agus Gunawan dan Rika Septian.

2) Keluarga bangsawan Parakanmuncang muncul sejak Dalem Tanubaya Samaita memerintah. Kabupaten Parakanmuncang. la putera Tumenggung Demung, cucu Sunan Pager Barang, cicit Waktuhayu, piut Batara Kawindu. Batara Kawindu putera Sempuwaja, cucu Batara Sumaryang, cicit Sumun, piut Demang Batara Sakti. Demang Batara Sakti putera Demang Sadakamulan, cucu Batara Tunggal, dan cicit Perbu Siliwangi. 

Sementara itu, Dalem Tanubaya Samaita digantikan oleh saudaranya yang bernama Dalem Dipati Tanubaya yang lalu dimakamkan di Bujil. la berputera Dalem Tanubaya yang dimakamkan di Karacak, Galunggung, berputera Dalem Tanubaya yang dimakamkan di Girilaya, Parakanmuncang; berputera Dalem Tanubaya yang dimakamkan di Cibodas, Parakanmuncang; berpugera Dalem Patrakusumah yang menjadi hupati di Sumedang dan dimakamkan di Jakarta; sebagai bupati Parakanmuncang diganti oleh menantunya bernama Dale'm Suriya Natakusumah; berputera (wanita) Raden Riyakusumah; berputera Raden Ahmad yang menjadi patih Parakanmuncang; berputera Raden Jayuda; berputera Raden Haji Ahmad Kanapiyah yang .menjadi wedana pensiun Cicalengka dan dimakamkan di Cipetak, Ckalengka.

Selanjutnya, dikemukakan pula secara singkat mengenai .kisah (sajarah) bangsawan Parakanmuncang yang bernama Raden Patrakusumah yang memerintah di Sumedang. la diangkat menjadi bupati Sumedang, karena yang berhak menjadi bupati Sumedang, di sini disebut Pangeran Sumedang Sepuh,masih kanak-kanak sewaktu kedudukan itu kosong. Raden Patrakusumah membawa seorang puteri ke Sumedang bernama Raden Canderanegara.

Puteri tersebut dinikahkan dengan Raden Suriyanagara, putera bupati Sumedang almarhum yang kemudian menjadi Pangeran Sumedang Sepuh. Dari pernikahan itu, lahirlah seorang puteri bernama Raden Rajanagara Talun. Raden Suryanagara membenci mertuanya, kemudian ia lari ke Limbangan dan terus ke Cianjur. Di Cianjur Raden Suriyanagara menikah lagi dengan saudaranya Dalem Cikalong Sepuh. Isteri kedua pun akhirnya dicerai dan menikah lagi dengan Raden Suradimaja di Sumedang. Dari pernikahan tersebut terakhir mempunyai putera bernama Raden Anggayuda yang menikah dengan Raden Nataningrum, putera Raden Suradireja. ~ Wawacan Parakanmuncang 

Posting Komentar

0 Komentar